Selasa, 20 November 2007

Teh di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara produsen teh, tapi di Indonesia the dianggap minuman bermutu rendah. Di berbagai restoran Indonesia, minuman teh umumnya disajikan sebagai minuman gratis. Di rumah-rumah tangga, teh dicap sebagai minuman rakyat jelata. Sampai-sampai jika seorang tamu disuguhi teh, tuan rumah akan meminta maaf karena hanya bisa menyajikan secangkir teh, bukan segelas sirup atau minuman soft drink.

Hal-hal itu menunjukkan masih rendahnya apresiasi masyarakat terhadap teh. Sebagian besar orang Indonesia bahkan belum mengetahui setiap teh yang dihasilkan dari berbagai perkebunan teh memiliki aroma dan cita rasa berbeda. Apresiasi yang rendah itu menyebabkan konsumsi teh Indonesia hanya mencapai 310 gram per kapita per tahun.Dari segi konsumsi, Indonesia menduduki peringkat ke-22.


Berikut ini beberapa perusahaan teh di Indonesia selain Teh Naga


  • Teh Tjong Tji diproduksi oleh Perusahaan Teh Dua Burung, Tegal, Indonesia sejak tahun 1938. Ciri khasnya adalah aromanya tidak terlalu kentara sehingga membuat ketagihan. Selain itu bisa bertahan cukup lama (awet). Teh ini diproduksi dengan menggunakan daun teh yang paling muda(pucuk-pucuk yang baru tumbuh). Untuk mempopulerkan brand ini mereka menggunakan strategi menjual teh di gerai-gerai kecil di pusat-pusat perbelanjaan.Teh ini baik untuk kesehatan dan mengurangi stres.
  • Teh Cap Botol milik Sosrodjojo diproduksi sejak tahun 1940 oleh PT. Gunung Slamat yang produknya antara lain Teh Cap Poci, Teh Cap Berko, Teh Cap Terompet, Teh Cap Sepatu, Teh Celup Sosro dan juga pemasok bahan baku untuk PT. Sinar Sosro dengan produknya Teh Botol Sosro, Fruit Tea, dan S-tee serta Tebs.
  • Teh cap Poci, terkenal di daerah Tegal sering disebut juga teh Slawi . Teh ini aromanya khas dan rasanya agak sepet, disajikan dengan gula batu. Biasanya diseduh air panas dalam poci gerabah, aromanya menjadi khas. Yang membuat rasanya menjadi seperti itu karena ketika teh diseduh air panas, gerabah yang berpori-pori itu bereaksi dengan teh dan menimbulkan aroma yang khas. Kebiasaan minum teh poci atau moci telah menjadi tradisi bagi orang Tegal, ini disebabkan pertumbuhan pabrik-pabrik teh di Tegal pada tahun 1930-an yang menyebabkan timbulnya tradisi itu. Minum teh menjadi gencar sejak zaman kolonial hingga kini dan sudah menjadi budaya lokal.
  • Teh Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Bahan baku Teh Sosro dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri.
  • Teh Gopek diproduksi oleh PT Gopek Cipta Utama, Slawi. Aromanya tidak menyengat. Enak dikonsumsi dalam keadaan hangat dan dingin.
  • Teh Dua Tang dan Teh Tjatoet yang diproduksi oleh PT. Tunggul Naga, Tegal, Indonesia.

Sumber :

www.wikipedia.com

www.sosro.com

www.pintunet.com

tea-indonesia.blogspot.com

Tradisi Minum Teh di Berbagai Negara

TEH (Camelia sinensis) dikenal sejak sekitar 2.737 tahun Sebelum Masehi pada masa kekaisaran Sheh Nong di China. Dari negeri China, teh kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia, dan sampai kini tradisi minum teh masih lestari di berbagai negara.


- China


Orang China sangat memerhatikan rasa dan aroma teh. Mereka juga senang membanding-bandingkan satu jenis teh dengan teh lainnya. Di China, penyajian minum teh tidak disertai dengan hidangan makanan.

Dalam tradisi minum teh di China, ada dua wadah yang digunakan. Sebuah gelas dan sebuah mangkuk. Gelas berfungsi untuk menghirup aroma teh, sedangkan mangkuk berfungsi untuk meminum air teh.

Orang China membuat teh secara bersama-sama. Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci. Poci terbuat dari tanah liat merah yang berpori rapat sehingga ketika dituangi air, lambat laun poci akan menjadi kering kembali.

Poci ditaruh di atas mangkuk yang lebih besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber. Air yang luber akan tertampung di mangkuk besar itu. Kemudian poci ditutup sekitar dua menit.

Air teh dituang ke dalam gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Seusai memindahkan air teh, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah yang telah menyajikan teh. Setelah itu, barulah teh bisa diminum. Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan jenis teh yang berbeda-beda.


- Jepang


Teh dikenal di Jepang sekitar abad ke-12. Teh yang dikenal di sana adalah teh matcha yang terbuat dari bubuk teh hijau. Sementara upacara minum teh diperkenalkan Sen No Rikyu pada abad ke-16. Upacara teh masih berlangsung hingga kini. Tradisi upacara minum teh ini berlangsung sekitar empat jam.

Pertama-tama tamu datang dan diantar ke ruang tunggu. Mereka akan disuguhi air panas dari ketel di sebuah cangkir. Di ruang ini, tamu diharapkan memuji tuan rumah. Lalu, bersama-sama mereka menuju taman.

Tamu berhenti untuk mencuci tangan dan mulut di air pancuran di taman. Lalu, tamu melepaskan sepatu dan beberapa barang bawaan sebelum masuk ke ruang penyuguhan teh. Di sini tamu menikmati dekorasi dan rangkaian bunga sambil minum sake.

Tamu kemudian kembali ke taman sambil menunggu tuan rumah menyiapkan teh kental. Setelah selesai, tuan rumah akan membunyikan gong yang menandakan tamu segera kembali ke ruang penyuguhan teh.

Di ruang penyuguhan, tamu dipersilakan minum teh kental dengan beberapa makanan. Teh panas disajikan dengan wiski. Para tamu hendaknya cermat mengagumi taman, perkakas, dekorasi, arsitektur, keramik, dan bunga-bunga yang ada di ruangan.


- Rusia


Orang Rusia mengenal teh sejak abad ke-17. Mereka minum teh sambil berdiri, mengikuti tradisi orang Barat. Orang Rusia menggunakan ketel samovar, mirip ketel orang Mongol. Samovar dulu dikenal untuk membuat minuman madu berempah. Air dididihkan di ketel samovar dengan tungku dan arang.

Di musim panas, samovar ditempatkan di meja di sebuah taman sehingga asap dari air mendidih bisa keluar dengan leluasa. Sementara di musim dingin, samovar ditempatkan di dalam ruangan. Leher ketel disambungkan dengan pipa menuju cerobong asap agar asap dari air mendidih bisa langsung dilepas ke luar rumah.

Sambil menunggu air mendidih, zavarka atau poci teh dipanaskan. Setelah itu, uap yang menempel di zavarka dilap dengan serbet. Daun teh dimasukkan sampai hangat dan layu dalam zavarka yang ditutup hingga aroma teh keluar. Lalu air mendidih dituangkan pada zavarka hingga daun tenggelam.

Air teh dituangkan dalam gelas-gelas perak. Untuk menikmati teh, dimasukkan satu sendok selai atau gula putih ke dalam mulut, lalu teh yang biasanya telah ditetesi lemon diminum. Biasanya teh disajikan dengan kue-kue manis.


- Inggris


Teh dikenalkan di Inggris sekitar tahun 1652. Harganya sangat tinggi karena dianggap sebagai minuman bangsawan. Salah satu bangsawan yang menggemari teh adalah Pangeran Charles II dan istrinya, Catherine de Braganza. Dari bangsawan-bangsawan Inggris, teh dikenal sampai ke beberapa negara.

Teh yang biasa disajikan saat sarapan dan makan malam diperkenalkan seorang bangsawan Inggris sebagai minuman pergaulan. Mereka menikmati teh sambil jalan-jalan di halaman rumah. Gaya hidup para bangsawan ini ditiru oleh para keluarga Inggris.

Kebiasaan minum teh di Inggris masih berlangsung hingga kini. Ada dua jenis upacara teh di Inggris. Teh cair biasanya disajikan pada siang hari dalam pertemuan keluarga. Dihidangkan dengan roti berselai, sandwich, atau makanan kecil lainnya.


- Irak


Bagaimana pun sibuknya, orang Irak selalu menyempatkan diri untuk berkumpul pada sore hari sambil menikmati teh. Tiap orang duduk melingkar di ruang tamu sambil menanti sajian teh. Apresiasi orang Irak pada penyajian teh sangat tinggi. Jadi, menyuguhkan teh celup sangat tidak dianjurkan karena bisa dicemooh.

Setiap keluarga memiliki tradisi sendiri dalam membuat teh, tetapi proses intinya sama. Air dididihkan dalam ketel. Daun teh dimasukkan ke dalam poci dan dituangi air mendidih hingga daunnya naik ke atas. Poci ditaruh di atas ketel agar tetap panas hingga daun teh tenggelam.


Sumber:
http://kompas.com/kompas-cetak/0412/20/teropong/1431970.htm

Minggu, 23 September 2007

Produk Pilihan : Teh Naga


Teh naga di produksi di Malang Jawa timur.

Teh ini merupakan teh seduh.

Kemasan ini terpengaruh oleh budaya Tionghoa karena pemiliknya adalah keturunan orang Tionghoa. Terlihat dari adanya gambar naga di kemasan dan warna kuning dan merah yang digunakan.

Dinamakan teh naga karena naga dipercaya dalam tradisi Tionghoa dapat mendatangkan kemakmuran. Sehingga diharapkan bisnis teh naga dapat maju dan makmur.

Ada gambar bintang karena bintang melambangkan kualitas yang baik. Selain itu simbol bintang diharapkan dapat membuat teh naga bersinar dan lebih unggul diantara produk-produk teh lainnya.

Naga di kemasan tersebut terlihat berada di sebuah kebun teh karena melambangkan bahwa teh naga diproduksi dari daun teh pilihan yang dipetik dari kebun teh yang subur.

Kesuburan itu terlihat dari adanya pohon yang berbuah di bagian kanan dan kiri.

Warna yang digunakan adalah warna kuning yang dalam budaya Tionghoa melambangkan emas yang berarti kemakmuran dan kekayaan , warna merah melambangkan keberuntungan .

Pada kemasan terdapat tulisan Bahasa Arab karena mayoritas konsumennya adalah kaum muslim yang biasa menggunakan bahasa Arab.


Naga Dalam Budaya Tionghoa


Bangsa tionghoa menyebut dirinya sebagai "Lung Tik Chuan Ren" (keturunan naga). Naga dianggap makhluk mistis yang membawa kelimpahan, keberentungan dan kemakmuran.Naga juga merupakan lambang dari kerajaan cina yang membentuk kebudayaan mereka hingga sekarang.sehingga juga melambangkan kebesaran , keagungan , dan berkat.

Naga yang digunakan merupakan jenis naga dari cina. Tidak seperti di eropa, naga di cina Beda dengan energi negatif dari naga di budaya barat , naga timur adalah naga yang cantik , bersahabat dan bijak. Naga adalah malaikat dari bangsa cina , naga tidak dibenci tapi dicintai dan dipuja.

Banyak raja di negara - negara Asia mengklaim dirinya sebagai keturunan naga, contohnya adalah kaisar Hirohito dari Jepang. Hal ini membuat mereka sangat bangga dan semua yang digunakannya dihiasi ornamen berbentuk naga contohnya mahkota naga , ranjang naga , perahu naga. Memanggil raja dengan sebutan muka naga juga merupakan pujian.


Tahun naga yang datang 12 tahun sekali disebut tahun keberuntungan . Jaman dulu dalam astrologi tionghoa anak yang lahir di tahun naga dipercaya akan sehat , makmur , berumur panjang.


Naga membawa esensi kehidupan yang biasa disebut sheng chi.
Naga menghasilkan kehidupan dan memberikan kekuatannya dalam bentuk musim, membawa air dalam bentuk hujan , kehangatan dari matahari , angin dari lautan ,dan tanah dari bumi. Naga merepresentasikan kekuatan sesungguhnya dari alam.

Naga China itu sering terlihat sebagai simbol perlindungan dan kewaspadaan.




Ada 9 tipe naga dalam budaya Tionghoa :


Naga bertanduk

Naga bersayap

Naga keramat ( yang menjaga kediaman dewa )

Naga yang mengatur angin

Naga yang mengatur hujan

Naga yang menjaga harta karun tersembunyi

Naga bergulung ( yang hidup di air )

Naga kuning ( yang muncul dari air dan melambangkan raja fu shi )

Dan naga yang terakhir adalah raja naga yang sebenarnya terdiri dari 4 naga yang tiap naganya memerintah laut selatan , barat , timur , utara.


Yang paling berkuasa adalah naga bertanduk (lung) yang dipercaya
menghasilkan hujan dan ia sama sekali tidak dapat mendengar.




Ada 9 cara dalam budaya China untuk melambangkan para
naga,yang menunjukkan karakter masing - masing naga :



Ukiran naga di atas lonceng dan gong ada karena kebiasaan untuk memberi peringatan saat terjadi penyerangan.

Diukir di biola karena kebanyakan naga sangat mencintai musik.

Diukir di atas batu karena naga menyukai sastra.

Dipahat di atas monument batu , karena naga dapat mengangkat beban berat.

Diukir di atap kuil , kerena naga dipercaya sebagai penanda bahaya.

Diukir di tiang jembatan karena naga sangat menyukai air.

Diukir di singgasana Buddha karena naga suka beristirahat.

Diukir di pangkal pedang karena naga dipercaya dapat memotong.

Diukir di pintu penjara karena naga suka berkelahi dan membuat masalah.




Sejarah Teh



Kisah SHEN NUNG


Negeri Cina dipercayai sebagai tempat kelahiran tanaman Teh


Legendanya pada tahun 2737 SM Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih, beberapa daun dari pohon tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar mencicipi air tersebu dan merasa air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.


Daun yang terseduh kedalam rebusan air sang Kaisar adalah daun Teh. Dan sejak saat itu teh mulai dikenal dan disebarluaskan.



Kisah DARUMA


Asal mula teh dari bangsa Jepang melalui kisah Daruma yang hidup sekitar tahun 520 M.


Pohon Teh pertama tumbuh dari potongan kelopak mata Daruma karena sewaktu sedang bertapa, ia tertidur. Untuk mencegahnya, maka Daruma memotong kedua belah kelopak matanya dan dibuang ke tempat tak jauh dari dia bertapa.


Tempat dimana kedua belah kelopak mata Daruma dibuang tumbuhlah pohon yang kita sebut sebagai pohon Teh dan menjadi tanaman Teh pertama versi Bangsa Jepang.



Kisah LU YU


Pada tahun 780 seorang cendikiawan bernama LU YU mengumpulkan dan membukukan temuan-temuan akan manfaat dan kegunaan Teh kedalam sebuah literatur mengenai Teh, yaitu Ch'a Cing atau The Classic Of Tea.



PENYEBARAN TEH DUNIA



  1. Jalur Sutera


Pada masa pemerintahan Dinasti Han Tang Soon dan Yuan, komoditas Teh diperkenalkan ke dunia luar ( dari Cina ) melalui pertukaran kebudayaan menyeberangi Asia Tengah menyelusuri Jalur Sutera.



B. East India Company


Tahun 1644, East India Company (perusahaan perdagangan Inggris) membuka kantor di
Xiamen. Pada masa itulah, daun Teh dikenal umum sebagai minuman yang diseduh dengan air panas. Dan tahun 1669, East India company mendapatkan lisensi mendatangkan komoditas TehTeh sampai dengan tahun 1833. dari Cina ke Inggris dengan menggunakan kapal Elizabeth I selama sembilan tahun memonopoli perdagangan.



  1. Boston Tea Party


East India Company pada tahun 1773 boleh berdagang Teh langsung dari Cina ke Amerika (yang pada saat itu masih termasuk ke dalam koloni bangsa Inggris) dengan memotong jalur perdagangan dan perpajakan yang merugikan eksportir Eropa dan Importir Amerika. Peristiwa itu mengakibatkan marahnya penduduk Boston, dan pada saat kapal pengangkut komoditas TehTeh kedalam laut peristiwa itu dikenal sebagai BOSTON TEA PARTY yang berakibat pula tercetusnya revolusi Bangsa Amerika terhadap penjajahan bangsa Inggris. merapat di pelabuhan Kota Boston, maka serentak penduduk kota tersebut menaiki kapal dan membuang seluruh peti yang berisi komoditas




  1. Masuknya Teh Ke Indonesia



Teh dikenal di
Indonesia sejak tahun 1686 dibawa oleh orang Belanda bernama Dr. Andreas Cleyer. Pada saat itu penggunaannya hanya sebagai tanaman hias.

Pada tahun 1728, pemerintah Belanda mulai memperhatikan Teh dengan mendatangkan biji-biji Teh secara besar-besaran dari Cina untuk dibudayakan di pulau Jawa.


Tahun 1824 Dr.Van Siebold seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda yang pernah melakukan penelitian di Jepang mempromosikan usaha pembudidayaan dengan bibit Teh dari Jepang.


Usaha perkebunan Teh pertama dipelopori oleh Jacobson pada tahun 1828 dan sejak itu menjadi komoditas yang menguntungkan pemerintah Hindia Belanda, sehingga pada masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stetsel ).


Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan perdagangan Teh diambil alih oleh pemerintah RI. Sekarang, perkebunan dan perdagangan Teh juga dilakukan oleh pihak swasta.



Pengelompokan teh berdasarkan tingkat oksidasi:



Teh Putih

Terbuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil.

Teh Hijau

Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas

Oolong

Proses oksidasi dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam

yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.

Teh hitam atau teh merah

Daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan. Teh hitam merupakan jenis teh yang paling umum di Asia Selatan dan sebagian besar negara-negara di Afrika

The Pu-erh

Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: mentah dan matang. Yang masih mentah
bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa
waktu hingga matang. Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami
oksidasi mikrobiologi tahap kedua.

Teh Kuning

Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.

Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.

Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang.

Teh bunga

Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga.


Manfaat teh untuk kesehatan

Minum teh tak hanya menyegarkan, tetapi juga menyehatkan.

Teh hijau diketahui memiliki antioksidan alami yang disebut polyphenol, yang dapat membantu menghalangi pertumbuhan sel kanker kulit. Selain itu, pengaruh antioksidan tersebut membantu liver berfungsi lebih efektif, sehingga teh hijau juga dapat membantu mempercepat tingkat metabolisme.

Manfaat lain yang terus diteliti adalah kaitannya dengan mencegah penyakit jantung. Sepenti diketahui, pengaruh ontioksidan juga dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL dalam arteri sehingga membantu menurunkan kadar kolestero LDL.

Bagi penderita diabetes, kandungan polyphenol juga bermanfaat untuk membantu menurunkan tingkat gula darah. Seperti diketahui, tingginya glukosa dan insulin dalam darah memungkinkan orang terkena diabetes.


Bahkan teh hijau juga diduga memiliki manfaat terhadap kanker. Sebuah percobaan sekitar 20 tahun yang lalu membuka wacana tentang hal ini.


Referensi : http://www.crystalinks.com/chinadragons.html
http://www.sosro.com/indonesia/it_sejarah_teh.htm

Selasa, 21 Agustus 2007

Minyak Telon cap Gajah

Jenis rancangan : Kemasan

Jenis Produk : Obat - obatan

Nama Produk : Minyak Telon cap gajah

Nama Produsen : PT. USFI
Alamat :
-
Jalan : Jl. Kedung Cowek 343 – 345
- Propinsi : Jawa Timur
- Kabupaten : Surabaya

- Kode Pos : 60129
- Kecamatan : Kenjeran
- Telepon : 031-3715451

Nomor Daftar Legal : -
Nomor Merek Dagang : DBL 8726801141 A1

Ukuran :
- Panjang : 80 mm
- Lebar : 45 mm

Warna dominan : biru, merah, kuning

Teknik produksi : cetak offset

Material Kertas : Art Paper

Visual Yang Tampak : Seekor Gajah berwarna putih.


Penafsiran

Ekspresionisttik :


Tampilan desain dari kemasan produk ini disajikan dengan tampilan yang simple, dapat kita lhat dari pilihan warna serta jenis font yang sederhana. Objek utama pada desain kemasan ini adalah seekor gajah putih yang sedang menaikkan belalainya keatas kepalanya. Gajah adalah hewan yang besar dan dapat banyak membantu pekerjaan manusia ( transportasi, mengangkat benda - benda berat, dll ), oleh sebab itu dengan menggunakan gajah sebagai lambang dari produk ini, diharapkan nama dari produk ini akan berkembang menjadi besar seperti gajah itu sendiri. Selain itu lambang gajah pada desain kemasan produk ini juga digunakan untuk melambangkan bahwa produk ini mempunyai khasiat yang besar dalam menyembuhkan beberapa penyakit.
Warna merah pada desain kemasan produk ini dimaksudkan untuk melambangkan kehangatan. Dapat kita lihat juga adanya bentuk - bentuk dasar pada desain kemasan ini, salah satunya adalah lingkaran berwarna hijau yang dilapisi oleh outline berwarna hitam, yang berfungsi untuk menandakan bahwa produk ini termasuk dalam kategori "Obat Bebas (OTC (Over The Counter))", yang mana dapat kita gunakan pada saat ada kebutuhan untuk melakukan pengobatan sendiri tanpa resep dokter.

Instrumentalistik :

Pada jaman sekarang sudah banyak masyarakat yang mengenal dan mengkonsumsi minyak telon. Minyak telon adalah campuran dari minyak adas, minyak serai, dan minyak kayu putih. Minyak telon ini banyak disukai oleh konsumen karena selain aromanya yang menenangkan, minyak telon ini juga memberikan rasa hangat karena merangsang pembuluh darah membesar sehingga aliran darah menjadi lebih cepat. Biasanya produk ini digunakan kepada bayi karena minyak talon dapat memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi penggunanya. Produk ini ditujukan bagi semua kalangan.








Teh Naga Super


Jenis rancangan : kemasan

Jenis Produk : pangan

Nama Produk : Teh Naga Super

Nama Produsen : Perusahaan Teh Naga

Nomor Daftar Legal : M.D. 9864001
Lembaga berwenang : DEP. KES.R.I.
Nomor Merek Dagang : 268861
Ukuran :
-panjang : 113 mm
-Lebar : 103 mm
Warna dominan : kuning, merah, hijau, biru
Teknik produksi : Cetak Offset
Material : Kertas
Visual Yang Tampak : Seekor Naga, ornamen bintang, kebun, pepohonan.
Konteks

Budaya yang mempengaruhi : Budaya Cina.

Penafsiran

Ekspresionistik :

Desain dari kemasan produk ini tekesan kuno dan mendapat pengaruh dari budaya TiongHoa. Objek utama dalam visualisasi pada produk ini adalah sosok seekor naga berwarna kuning, sesuai dengan brand dari kemasan ini sendiri, yaitu : “ Teh Naga Super ”. Warna dominan pada desain kemasan ini adalah warna kuning, hijau dan merah.
Warna merah pada budaya Cina melambangkan kemurnian, kemakmuran serta mendatangkan keberutungan. Produk ini ingin memberitahukan kepada kosumen bahwa produk ini disajikan dengan mengandalkan kemurnian dari daun teh pilihan. Warna kuning dalam budaya Cina melambangkan pusat bumi, dan juga melambangkan kemakmuran. Oleh sebab itu visualisasi tanah pada desain kemasan ini disajikan dengan menggunakan warna kuning. Dan background pada kemasan ini ditampilkan dengan gambaran pemandangan lahan luas yang dipenuhi dengan tumbuhan berwarna hijau yang mana dalam budaya Cina warna hijau mlambangkan kesuburan. Dan terdapat juga pepohonan yang berbuah. Yang menandakan bahwa daun teh dari produk ini merupakan produk teh yang menggunakan daun teh pilihan yang dipetik dari tanah yang subur. Pada desain kemasan ini juga terdapat simbol bintang berwarna merah, simbol bintang disini digunakan untuk melambangkan bahwa produk teh Naga Super ini adalah produk yang berkualitas.

Instrumentalistik :

Produk teh telah lama dikonsumsi oleh setiap kalangan masyarakat sejak dahulu. Teh juga dipercaya dapat memberikan ketenangan bagi para konsumennya, selain itu teh juga dipercaya memiliki banyak khasiat yang berguna bagi kesehatan tubuh manusia dan dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Pada jaman sekarang ini teh sudah menjadi teman akrab bagi masyarakat untuk melepaskan dahaga dalam menemani menu makanan mereka.

Warna Textile cap "NILON"


Jenis Rancangan : Kemasan

Jenis Produk : Pewarna textile

Nama produk : Pewarna textile cap NILON

Warna : Kuning terang dengan paduan warna di pinggirnya (sesuai dengan warna yang dihasilkan dari pewarna textile tersebut)

Teknik produksi : Cetak offset

Material : Kertas art paper

Lebar/panjang : 5,8cm x 8cm

Visual yang tampak : Gambar 2 dimensi sebuah pakaian (kaus berkerah) berwarna merah

Penafsiran

Ekspresionistik : Terlihat sangat sederhana dan minimalis dengan hanya terdapat gambar sebuah kaus berkerah berwarna merah yang digambar sangat sederhana dan warnanya menentukan warna isi dari pewarna pakaian tersebut. Visual berupa kaus berkerah atau polo shirt sangat mewakili kalau pewarna ini bukan untuk makanan melainkan untuk pakaian, dan kata nilon yang adalah sebuah bahan pakaian yang sudah lama di temukan dan banyak di pakai sehingga sudah dikenal banyak orang. Nilon juga bahan pakaian yang berasal dari eropa maka pada kemasan tidak di temukan unsur budaya dari cina melainkan dari eropa yang berupa gambar polo shirt, dapat dilihat juga dari bentuk font yang digunakan untuk tulisan nilon yang melengkung pada bagian tengah sehingga terlihat moderen dan unsur budaya eropanya.

Instrumentalistik : Tulisan "NILON" yang menjadi merek dari produk ini memberikan kesan kuat kalau produk pewarna ini di tujukan hanya untuk pakaian dan bukan untuk makanan. Dikarnakan nilon adalah sebuah bahan yang banyak digunakan untuk pakaian. Pewarna pakaian banyak digunakan pada jaman dulu karena dulu bahan pakaian itu langka dan mahal, maka pewarna pakaian cukup diminati apalagi hasil yang di timbulkan tidak kalah baik dari pakaian yang sudah berwarna jadi dan pilihan warnanya banyak ragamnya.

Manis Djanoko


Jenis rancangan : Kemasan
Jenis Produk : Kertas linting rokok

Nama Produk : MANIS DJANOKO

Lebar/Panjang : 7 cm x 12 cm

Warna : Putih kertas dan merah, sedikit warna kuning dan hitam

Teknik produksi : Cetak saring(sablon)

Jenis material : Kertas karton

Visual : Sebuah wayang kulit dan lambang padi

Ekspresionistik : Terlihat sangat sederhana dari penggunaan warna yang minim hanya merah dan putih yang dominan melambangkan produk lokal dan hanya bergambar wayang kulit yang melambangkan ciri tradisionalnya. Kata djanoko yang diambil dari nama kesatria dalam tokoh perwayangan dengan kata lainnya janaka. Maka gambar wayang yang di tampilkan sangat sesuai, dimaksudkan agar orang yang memakai atau menghisap rokok ini percaya diri seperti tokoh janoko dan kata manis agar mengkesankan rokok ini enak dan rasanya manis.
Warna merah dan putih yang mewakili bendera Indonesia juga dimaksudkan karena untuk menonjolkan bahwa kertas rokok ini produk lokal.

Instrumentalistik : Dilihat dari desain kemasan, warna, dan gambarnya dapat disimpulkan bahwa produk ini murah dan di pasarkan di daerah-daerah atau kota-kota kecil. Pada daerah-daerah atau kota-kota kecil perekonomian masyarakatnya umumnya menengah kebawah sehingga para perokok lebih memilih merokok dengan membeli kertasnya secara terpisah dikerenakan lebih murah, karena itu kertas rokok ini juga di desain mengikuti kelas konsumennya.

URAT AYAM GARING CAP “JAGO”


Jenis rancangan : Kemasan


Jenis Produk : Pangan


Nama Produk : URAT AYAM GARING CAP “JAGO”


Lebar/Panjang : 4,1 cm x 9,8 cm


Warna : Putih kertas dan biru


Teknik produksi : Cetak saring(sablon)


Jenis material : Kertas karton


Visual : Seekor ayam jago tampak samping


Ekspresionistik : Desain kemasan dibuat sangat sederhana dan seperlunya hanya terdapat gambar seekor ayam jago karena produk ini diberi nama cap ayam jago. Ayam jago digambarkan sebagai simbol keberanian, kejantanan, dan kejagoan. Desain kemasan ini tidak menggunakan banyak warna. Hanya menggunakan tinta biru dan warna putih kertas untuk menghemat biaya produksi.


Instrumentalistik : Dilihat dari desain kemasan yang sederhana dan sehemat mungkin dapat disimpulkan bahwa produk ini memiliki harga yang terjangkau.



Referensi : http://www.fajar.co.id/news.php?newsid=12719